Jumat, 07 April 2023

Bergerak

Penguasaan manusia atas bumi dan isinya ternyata dikalahkan oleh kehendak mereka sendiri untuk hidup menetap. Dengan kemenetapan ini, maka ketergantungan akan pangan hasil bumi tak terhindarkan sehingga bukannya menguasai, mereka justru terkuasai. Pandangan yang disampaikan Yuval Noah Harari ini jelas menohok langsung kesadaran manusia. Apalagi ketika ia menjelaskan bahwa secara biologis seperti struktur tulang, persendian, dan bentuk tubuh manusia itu mensyaratkan kehidupan yang selalu bergerak. Masyarakat peramu dan pemburu bisa menjadi gambaran ideal mengenai hal ini. Atas pengungkapan Harari ini menjadi masuk akal ketika semua manusia disarankan berolah raga agar kebugaran tubuhnya terjaga. Seruan ini juga dilandasi atas keberdiaman manusia, tidak hanya pada urusan tempat tinggal tetapi juga model dan sifat pekerjaannya. Hampir sebagian besar waktu hidup manusia digunakan untuk berdiam sehingga bergerak dengan berjalan kaki, jalan cepat atau berlari sangatlah berkurang. Kondisi ini klop dengan kemenatapan bahan makanan yang dikonsumsi yang jika ditimbang porsinya selalu tidak bisa berimbang sehingga kandungan yang satu lebih banyak dibanding yang lain. Karena itu muncullah penyakit umum yang diderita manusia terkait makanan ini. Pandangan Harari ini sedikit banyak menyentak kesadaran akan pentingnya bergerak atau hidup berpindah bagi manusia. Kemenetapan memang tidak serta merta menghilangkan gerak, namun pelan-pelan akan menimbulkan kenyamanan yang tetap karena memang harus demikian. Saat ini hampir semua orang memiliki kondisi hidup menetap dan berusaha untuk nyaman di dalamnya dengan segala upaya. Seolah, itu hanya pilihan satu-satunya. Seolah itu adalah capaian tertinggi dalam hidup. Seolah itu adalah titik akhir dari seluruh perjalanan hidup. Atau memang titik akhir hidup manusia itu ditentukan sejak menetap? Jika tidak, maka saatnya sekarang untuk senantiasa berpindah, bergerak. (++)

 Luk Coffee & Book, 070423

Tidak ada komentar:

Posting Komentar