Rabu, 10 Agustus 2022

Budaya dan Nilai

Ada perbedaan pandangan mendasar antara nilai yang mewujud dalam budaya dan budaya yang memaknakan nilai. Perbedaan justru dihadirkan ketika wujud budaya bergerak mengikuti perjalanan waktu yang terus maju. Pada mulanya wujud dan nilai adalah sama, dipandang dari kedua sisi. Tetapi perjalanan waktu yang membentuk ruang mampu menggulung peristiwa di dalamnya menjadikan apa yang kasatmata tak mampu bertahan lama. Wujud budaya yang kasatmata mengikuti hukum ini. Sementara nilai terbebas karena ia bisa terus ada dan bahkan menunggangi waktu. Ketakkasatmataan nilai ini membawa keberuntungan bagi dirinya karena tak perlu banyak usaha untuk mempertahankan dirinya atas sang waktu. Sementara wujud budaya mesti berusaha keras untuk tetap ada dan terlihat untuk mengatasi gulungan peristiwa oleh waktu. Dalam usahanya ini, wujud budaya bisa saja berubah-ubah demi semangat untuk bisa terlihat (eksis). Pada saat wujud budaya berubah, nilai itu tetap. Namun, sebagaian manusia seringkali terpaku pada kemenyatuan wujud budaya dan nilai sehingga perubahan wujud yang niscaya itu seringkali ditolak.  Sayangnya penolakan ini tidak konsisten, karena kehidupan manusia secara wujud juga berubah. Sebagian manusia ini tidak mau wujud budaya berubah demi menetapkan nilai, tetapi wujud kehidupan dirinya berubah. Sebagian manusia ini menganggap bahwa dirinya berbeda dengan wujud budaya yang ia ciptakan. Padahal tanpa disadari wujud kehidupan dirinya yang terus berubah itu juga bagian dari wujud budaya yang juga ia dan manusia lain ciptakan. Ketaksadaran yang dialami sebagian manusia ini, dalam waktu tertentu, menghasilkan nilai baru yang tentu saja mempengaruhi wujud budaya di saat yang sama di mana mereka menolak ketakmenyatuan wujud budaya dan nilai yang ada di dalamnya. (**)

Loko Cafe, Jogja, 100822

Tidak ada komentar:

Posting Komentar