Soal bentuk mengangkangi nilai tidak pernah lepas dari perihal dasar yang melingkupi pikiran regulator. Kelindan antara tanda dan penanda, fisik dan yang tak terlihat serta data dan fakta selalu saja menjadi hidangan wajib. Titik henti semua hal ini kemudian adalah waktu berbanding dengan kebutuhan. Atau bisa saja semacam semangat mengejar ketertinggalan namun banal. Hal-hal kualitatif yang semestinya nyata itu mewujud dalam angka-angka sekadarnya. Angka-angka ini dimunculkan sebagai penanda akan satu kebisaan. Satu soal yang terluput namun tetap saja deras mengalir adalah sifat angka yang tetap dan kebisaan yang senantiasa berubah. Karena soal kebutuhan dan ketersediaan waktu hal yang semestinya selalu berubah itu kemudian ditetapkan. Ketetapan ini secara regulasi lebih bisa dipercaya. Atau tepatnya harus dipercaya. Ajaib memang, benda diam dapat melebihi kemampuan benda hidup. Tapi, itulah yang terjadi. (**)
Jakarta, 21 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar