Selasa, 13 Februari 2018

Setan Menyetankan

Manusia tumbuh berkembang dididik oleh kebaikan-kebaikan. Semua hal ditata sedemikian rupa bagi manusia dalam menyelenggarakan kehidupannya. Semuanya terstandar. Semuanya adalah kebaikan atau kebenaran. Semua demi meneruskan hidup manusia. Hal-hal ideal adalah milik dan harus dicapai oleh manusia. Kisah kehidupan surga adalah ukurannya. Konsepsi ini telah melekat kiranya. Bahkan sangat lekat. Oleh karenanya untuk menjelaskan mengapa akhirnya manusia hdup di dunia pun semata bukan karena manusia lepas dari idealnya melainkan setan penyebab utamanya. Makhluk yang benci dan akan selalu demikian. Makhluk pembawa serba salah ini ditasbihkan dengan sifat abadinya yang demikian. Kondisi ini memanjakan manusia. Semua kesalahan yang dia buat kemudian akan teralamatkan kepada setan sebagai sumber atau penyebab utama. Namun hal ini mengalami ketetapan persoalan yang sulit diurai. Manusia sebaga simbol benar ini berbentuk nyata sementara wakil dari kesalahan tak nyata terlihat. Sulit menuding dengan tangan bahwa semua kesalahan yang terjadi andil setan. Sementara itu dalam setiap kesalahan yang terjadi harus ada yang disalahkan karena manusia adalah makhluk sempurna di mana kebenaran dan kebaikan itu dilekatkan padanya sejak awal mula dilahirkan. Apa yang terjadi kemudian sungguh di luar dugaan namun terterima dengan baik sepanjang sejarah hidup manusia yaitu menyetankan manusia lain. Karena ketidaknyatannya, setan dinyatakan merasuk kedalam diri manusia yang nyata. Akhirnya secara nyata manusia satu menyalahkan manusia lain atas sebuah kekeliruan dan ketidakbenaran yang terjadi. Bahkan untuk sebuah kesalahan kecil tindak menyetankan manusia lain dalam bentuk tudingan dan lisan ini mengarah. Tindakan ini lebih dipertegas dengan sikap benci kepada orang yang disalahkan. Sementara itu benci diakui sebagai milik abadi setan. Ketika pembawa benci dituding dengan benci, maka yang ternampak adalah setan menyalahkan setan meskipun mereka semua manusia. (**)

Adisutjipto Airport, 13-02-18 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar