Perjalanan atau pengembaraan pikiran itu semestinya dapat menembus ruang dan waktu. Bahkan, ia mampu mendongkrak semangat karena apa yang tergambar seolah nyata dan bisa dilakukan. Perjalanan pikiran sering menghasilkan gagasan-gagasan baru yang tanpa dihakimi dengan kebenaran, kesalahan, kebaikan atau keburukan ia hadir secara baru. Melahirkan cara pandang baru untuk hal-hal remeh sekalipun. Ketika akhirnya gagasan itu coba diwujudkan, kita ketahui betapa kuatnya pikiran, bahkan ketika cobaan itu berakhir pada kegagalan. Namun ia telah menggerakkan, ia telah memberikan daya untuk melakukan. Perjalanan pikiran menjadi penting untuk perubahan. Sayangnya, ia tunduk tak berdaya pada keakuan. Pengembaraan pikiran yang melintas batas itu tetap akan menjadi diam, tak pergi kemana, ketika terbelenggu aku. Ia sekedar menjadi visi maya yang memancarkan citraan-citraan nan tak indah karena keakuan tak mau pergi. Lintasan pikiran hanya menyajikan gambaran untuk mengokohkan kebenaran dan ketetapan aku yang sejatinya ingin berubah namun enggan hilang rasa nyaman. (**)
Klidon, 13-12-17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar