Dalam banyak kesempatan ketika orang-orang dalam satu
komunitas atau organisasi tertentu berkumpul dan berbincang, mereka bisanya
akan membicarakan lingkungan kerja sendiri. Lalu kemudian yang terjadi adalah
banyak bualan menguap di udara. Semua tentang kesalahan yang telah terjadi dan
keharusan yang mestinya berlaku dan itu semua selalu ditempatkan di luar diri
si pembicara. Artinya, dalam kondisi apapun, si pembicara terluput dari
kesalahan dan justru sebagai penganjur kebenaran untuk yang semestinya
diberlakukan itu. Sungguh, memang seperti ini yang biasa dan banyak terjadi.
Padahal si pembicara beserta teman-temannya adalah bagian integral dari semua
kesalahan yang sedang dibicarakan. Artinya, pastilah mereka juga bagian dari
kesalahan yang telah terjadi karena mereka bekerja di dalamnya.
Kalaupun
seandainya tidak, maka bisa dipastikan mereka tidak pernah berbuat sesuatu atau
hanya sekedar menonton saja. Dalam konteks kerja bersama atau kerja dalam
sebuah tim, ini berarti sebuah kesalahan karena ada bagiannya yang tidak
bekerja sama sekali. Dalam hal ini, si pembicara menjadi bagian yang salah
karena tidak bekerja. Lalu ketika terjadi kesalahan pada kerja bagian lain dan
dia juga hanya menonton saja, maka itu juga sebuah kesalahan. Kalau sekiranya
mengetahui terjadi kesalahan, bukankah akan lebih baik jika ia membantu untuk
membenarkan pada saat proses, bukan kemudian menilai ketika produk telah jadi?
Pada akhir
keseluruhan kerja, si pembicara yang hanya menonton ini tadi, kemudian mengobral
kesalahan-kesalahan dan seolah menjadi peneliti ahli yang menganjurkan sebuah
formula kebenaran. Ia berdiri sebagai sosok yang pintar dan luput dari
kesalahan. Padahal ia sebenarnya adalah kesalahan itu sendiri dari keseluruhan
proses kerja, sebab ia hanya diam menonton ketika proses itu terjadi.
Seharusnya ia adalah bagian dari proses kerja yang harus bekerja dan
pekerjaannya tentu saja bukan menonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar