Anak-anak dalam masa bermain bisa dipastikan akan
menggunakan sebuah benda yang ditemuinya sebagai mainan. Semua adalah logis
baginya. Tidak peduli dengan bentuk dan fungsi sesungguhnya dari benda itu yang
penting bisa mewakili imajinasinya. Batu sebagai mobil, kayu sebagai kereta
api, bahkan kerikil sebagai helikopter pun sah-sah saja. Sebab yang nyata itu
ada di dalam benaknya. Orang-orang dewasa sering merasa jengkel dengan
anak-anak karena hal yang demikian. Mereka sering menjauhkan alat-alat tertentu
dari jangkauan anak-anak karena takut disalahgunakan. Jika mendapatkan gunting
pasti semua akan dipotongnya tanpa peduli fungsi dari potongan itu, yang
penting adalah; gunting itu bisa memotong.
Tetapi, dalam era
kemajuan teknologi sekarang ini, sikap dan sifat kanak-kanak semacam itu
tiba-tiba saja merasuk dalam diri banyak orang dewasa. Aktivitas menelepon dan
mengirim pesan singkat langsung saja menggelora tanpa peduli sisi urgensi
ketika seorang dewasa pertama kali memiliki telepon genggam. Ia tiba-tiba
terjangkiti demam untuk mencoba semua fungsi yang ada dan lalu berhenti pada
fungsi yang paling favorit dan bersifat sosial di mana dia bisa memamerkan
persona dirinya yaitu bicara dan tulis-kirim pesan singkat. Seolah ingin
memberitahukan pada semua orang bahwa sekarang ia punya mainan baru yang
bernama telepon genggam.
Juga pada saat
fungsi telepon itu bisa digunakan untuk memotret, semuanya pasti akan ia
potret. Tidak peduli objek itu penting atau tidak, artistik atau tidak, masuk
akal atau tidak, pokoknya semua yang nampak di depan mata akan dipotretnya.
Segala tambahan fungsi yang ada dalam sebuah perangkat menjadi mainan baru bagi
orang-orang dewasa ini.
Penting atau
tidaknya fungsi itu dalam kehidupan atau dalam bidang kerja yang ia lakoni
tidaklah penting. Persis seperti anak-anak yang tidak tahu fungsi potongan
hasil menggunting, yang cukup ia tahu hanya menggunting saja. Maka, tidak heran
jika banyak orang dewasa yang menyatakan dirinya tidak memiliki akun email tapi
memiliki alamat facebook.
Tidak heran bahwa
sikap asal unggah foto dan video di dunia maya itu bisa sangat merugikan orang
lain dan bahkan dirinya sendiri. Tidak heran pula jika semua fungsi penting itu
kemudian hanya sekedar menjadi mainan belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar