Kamis, 01 September 2016

Kasih Benda



Pada saat tertentu, seorang dewasa itu berlaku bagai anak-anak. Bukan karena kerinduan akan masa kecil namun lebih kepada kehendak natural untuk melindungi dan mengasihi. Karena keterbatasan soal psikologi yang selalu menyangkut harga diri di mana sering berakhir dengan ketersinggungan dan pertengkaran, maka tindak melindungi dan mengasihi ini kemudian tidak ditujukan pada manusia melainkan pada benda berbentuk makhluk tertentu.

Rasa kasih dan perlindungan ini akan semakin bertambah seiring waktu. Bukan karena soal empati seorang manusia yang bertumbuh seiring kesadaran kemanusiaan namun karena keberterimaan tiada tara benda berbentuk makhluk tersebut. Seratus persen si benda tidak akan bisa melawan dan pasti mau menerima segala akibat atas tindakan orang dewasa terhadapnya. Total ia tunduk dan menerima.

Kepasrahan gila yang menerbitkan rasa haru nan membiru ini memang hanya bisa ditemukan dalam diri benda. Kepasrahan semacam inilah yang memicu rasa kasih dan perlindungan. Semakin pasrah semakin kasih. Dan ini tidak akan bisa tertemukan pada diri manusia. Tetapi sayangnya, manusia hidup dalam dunia nyata dan dunia nyata manusia itu bukan dunia benda.


Eko Ompong, Puri Domas Sleman, 10 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar