Pada saat tertentu,
seorang dewasa itu berlaku bagai anak-anak. Bukan karena kerinduan akan masa
kecil namun lebih kepada kehendak natural untuk melindungi dan mengasihi.
Karena keterbatasan soal psikologi yang selalu menyangkut harga diri di mana
sering berakhir dengan ketersinggungan dan pertengkaran, maka tindak melindungi
dan mengasihi ini kemudian tidak ditujukan pada manusia melainkan pada benda
berbentuk makhluk tertentu.
Rasa kasih dan
perlindungan ini akan semakin bertambah seiring waktu. Bukan karena soal empati
seorang manusia yang bertumbuh seiring kesadaran kemanusiaan namun karena
keberterimaan tiada tara benda berbentuk makhluk tersebut. Seratus persen si
benda tidak akan bisa melawan dan pasti mau menerima segala akibat atas
tindakan orang dewasa terhadapnya. Total ia tunduk dan menerima.
Kepasrahan gila yang
menerbitkan rasa haru nan membiru ini memang hanya bisa ditemukan dalam diri
benda. Kepasrahan semacam inilah yang memicu rasa kasih dan perlindungan.
Semakin pasrah semakin kasih. Dan ini tidak akan bisa tertemukan pada diri
manusia. Tetapi sayangnya, manusia hidup dalam dunia nyata dan dunia nyata
manusia itu bukan dunia benda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar