Sangatlah umum melihat seseorang memasang gaya ketika ia
mendapatkan mandat atau wewenang akan sesuatu dalam kelompok tertentu. Gaya
berlakunya tidak seperti biasanya. Penampilan pakaian, cara jalan, dan nada
suara dibuat sedemikian rupa untuk mempertajam visualisasi diri yang demikian
megahnya. Bahkan jarak dengan anggota kelompok perlu dijaga. Itu semua
dilakukan hanya untuk menandaskan kalimat bahwa, “Aku bukanlah seperti kamu
sekarang ini.”
Pada mulanya
seluruh anggota mengamini hal itu. Mereka memandang dengan kagum dan penuh
respek. Dengan sepenuh rela mereka menyediakan telinga untuk mendengar arahan
atau order dari sang mandat. Dengan sepenuh sungguh mereka pun mengerjakan apa
yang diperintahkan. Semua berjalan sebagaimana mestinya, di mana anggota
mengikuti pimpinan.
Namun,
visualisasi itu akan segera berpendar ketika timbul banyak masalah atau kendala
dalam pekerjaan. Semua anggota pasti akan membawa persoalan itu pada sang
mandat untuk mendapatkan pencerahan atau jalan keluar. Tentu saja dengan
sepenuh gagah sang mandat memberikan arahan.
Tetapi masalah
atau kendala itu seperti halnya setan yang selalu saja muncul, mengganggu
ketentraman. Maka kemudian jika arahan atau jalan keluar yang diberikan oleh
sang mandat ini tak cukup ampuh, setan masalah akan terus bergentayangan.
Akibatnya, semua anggota yang tersetani masalah ini menemu kebingungan yang
mengharuskan untuk konsultasi dengan pimpinan. Namun lagi-lagi arahan sang
mandat tidaklah manjur. Berkali-kali terjadi hal yang demikian sampai sang
mandat berkata, “Aku juga tidak
tahu.”
Sampai di sini,
para anggota mulai memahami bahwa pimpinannya itu hanya sekedar mengenakan
pakaian dan sama sekali tidak memiliki jiwanya. Ia hanyalah sosok yang
beruntung dan mendapat kepercayaan tak lebih tak kurang. Sama sekali tidak
megah.
Dan ketika pada
akhirnya para anggota bisa mampu mengurai, menyelesaikan dan bahkan
menghentikan kemunculan setan masalah, mereka akan menulis tebal-tebal dalam
jiwa bahwa, “Kami sesungguhnya
bukanlah seperti kamu.”
Eko Ompong, Bandung, 30 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar