Sabtu, 08 Oktober 2016

Komunikasi Yang Menyembul

Ada kalanya ketidaktahuan itu berhinggap, berhenti dan merajalela. Mengendalikan simpul-simpul saraf dan mengikatnya dalam makna ketiadaan. Namun komunikasi sinapstik sering menyembul keluar dari ikatan secara tak terduga dan menyuarakan sesuatu yang berbeda dari wujud gambarnya. Semua melayang secara bebas dan membabi buta. Komunikasi yang menyembul ini independen dan tak terkait memori atau harapan. Meski juga masih berada di alam ketidaktahuan tetapi ia mampu berdikari, menyatakan eksistensinya atas ketidaksambungan audio dan visual.  Bahkan, tiada henti ia muncul silih berganti seolah meminggirkan ikatan simpul saraf yang telah dijajah semena-mena oleh ketidaktahuan itu. Ia tak peduli. Ia kepingin mengada meski tak tahu makna ada dan kemengadaanya. Ia tetep hadir meski tak tahu makna kehadiran dan selalu saja begitu. Komunikasi yang menyembul ini ada karena simput saraf  terikat ketidaktahuan dalam makna ketiadaan dan ia mengada meski tidak tahu makna ada dalam kapasitas yang tidak tahu.


Klidon, 260912

Tidak ada komentar:

Posting Komentar