Sabtu, 08 Oktober 2016

Kebenaran

Banyak yang bilang bahwa secara Illahiah manusia hidup untuk mencari kebenaran atau berada dalam jalur kebenaran. Bahkan tujuan mulia dari ilmu pengetahuan juga adalah kebenaran. Lalu, seperti apakah wujud sesungguhnya dari kebenaran itu? Apakah ia ada secara esensial untuk menafikan segala bentuk ketidakbenaran? Tapi apa pula ketidakbenaran jika demikian, dan kenapa pula ia ada bersandingan dengan kebenaran? Jika kebenaran ditentukan berdasar bandingan atas ketidakbenaran lalu siapakah yang menentukan keduanya dan atas dasar apakah kedua hal tersebut ditentukan? Jika kebenaran tidak perlu diperbandingkan dalam arti bahwa ia adalah hanya kebenaran itu maka ia benar terhadap apa? Atau kah ia hanya kata “kebenaran” saja? Jika misalnya dalam satu kelompok orang sepakat bahwa kertas itu berwarna putih dan itu dianggap sebagai sebuah kebenaran, bukankah itu hanya bagi kelompok itu. Kelompok lain mungkin akan bertanya apakah kertas itu benar-benar putih? Lalu apakah kriteria putih itu sendiri? Unsur-unsur apakah yang terkandung dalam putih itu sehingga ia tidak dikatakan abu-abu atau putih terang atau putih gelap atau putih kabur? Jika pada nantinya kriteria putih tertentukan apakah kemudian anggapan bahwa kertas itu putih menjadi benar atau masih ada pendalaman lain yang lebih logis tentang kriteria itu sendiri?  Juga bahkan ketika fakta bahwa aku yang menulis ini bisa saja bukan sebuah kebenarah karena aku sendiri tidak tahu kemudian apa kriteria aku sesugguhnya sehingga aku adalah aku dan bukan aku yang dalam ragu atau aku yang setengah sadar atau aku yang intuitif. Tak tentu. Itu yang paling bisa dimengerti tapi tak tentu berarti bukan tentu dan kebenaran diharapkan tertentu. Lalu…?


Cengkareng, 16-9-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar