Malam memangsa siang penuh mesra, sang Pendeta berjalan menuju altar persembahan, mengurai mantra-mantra pujian yang gelap adalah terang.
Berubah warna rerumputan di tengah padang ketika kerbau menandu gembala pulang.
Berubah warna rerumputan di tengah padang ketika kerbau menandu gembala pulang.
Di laut angin semakin meniup ombak mendorong pantai mendekat jarak daratan.
Semesta mengalunkan lagu rindu kekekalan.
Budhaku tersenyum menatap lembut perputaran laku manusia mencakra.
Semesta mengalunkan lagu rindu kekekalan.
Budhaku tersenyum menatap lembut perputaran laku manusia mencakra.
Segala akan kembali pada yang bermula, akan kembali untuk melahirkan semua dari awal ada dimana pada saat yang sama merupakan titik puncak tertinggi kesunyian.
Waktu menemukan makna terdalam pada
Kekosongan dimana baris-baris do’a tanpa kata tercipta.
Waktu menemukan makna terdalam pada
Kekosongan dimana baris-baris do’a tanpa kata tercipta.
Yang nyata beradu pada yang maya.
Menyatu.
Tanpa tera batas antara.
Menyatu.
Tanpa tera batas antara.
Tegalmindi, 14-15 Maret 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar